JAKARTA, Gardanasionalnews.com – Agus Flores Ketum FRN Counter Opinion Polri berpendapatan di negeri luar kinerja Polri diapresiasi oleh masyarakat Dunia, berbanding terbalik dengan penilaian masyarakat atas kinerja Polri di Indonesia. Minggu, (30/10/22).
“Kalau di pikir, hanya di negara kita ini yang sering jatuhkan Polri, dengan berbagai trik, membuat rekayasa fitnah agar kepercayaan masyarakat kepada Polri menurun,” kata Agus.
Ketum FRN Agus Flores mengatakan diluar Negeri, kinerja Polri malah diapresiasi masyarakat dunia atas hasil survei yang dilakukan Lembaga Jajak Pendapat Dunia, Gallup, Inc.
“Gallup pada tahun 2021 mewawancarai hampir 127.000 orang dewasa yang tersebar di 120 Negara pada tahun 2021. Hasilnya terlihat dalam laporan Gallup Global Law and Order Index 2022 pada 27 Oktober menempatkan Polri di lima besar dunia setelah Singapura, Tajikistan, Norwegia dan Swiss.
“Posisi lima besar ini merujuk pada persepsi masyarakat terhadap kinerja aparat kepolisian masing-masing negara. Singapura nangkring di peringkat pertama dengan raihan 96 basis poin,” ungkap Agus Flores yang juga Pengacara di Plaza Indonesia.
Disusul Tajikistan dengan 95 basis poin, Norwegia 93 basis poin, dan Swiss 92 basis poin. Kemudian Indonesia di peringkat lima dengan raihan sama dengan Swiss, yakni 92 basis poin.
Indikator itu memaparkan berbagai penilaian spesifik penegakkan hukum dan ketertiban masyarakat di masing-masing negara. Poin utama pertanyaan survei Gallup adalah rasa aman masyarakat ketika bepergian di malam hari.
Poin ke dua, dalam 12 bulan terakhir masyarakat tak mengalami perampasan atau pencurian harta, dan terakhir poin ke tiga, dalam satu tahun terakhir tidak pernah mengalami serangan atau perampokan di jalanan.
“Asia Tenggara (ASEAN) merupakan rumah bagi kenaikan kepercayaan terbesar pada tahun 2021, naik empat poin dari 78% menjadi 82%. Kawasan ini memimpin semua wilayah lain dalam ukuran tersebut,” sebut laporan Gallup dikutip Agus Flores.
Aguspun menjelaskan, peningkatan indeks yang dialami Singapura memperlihatkan masyarakat di negara tersebut memiliki persepsi kepercayaan yang tinggi terhadap kepolisian setempat dengan persentase kepercayaan mencapai 93 persen.
Untuk Indonesia, kepercayaan warga terhadap kepolisian melonjak 92% dari tahun sebelumnya 81%. “Indikator sebelumnya turun dipicu peristiwa penanganan demonstrasi yang masih keras,” ungkapnya.
Sementara itu, penurunan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian terjadi di Amerika Utara, yang juga merepresentasikan turunnya angka kepercayaan. Secara umum di AS rangkaian peristiwa penegakkan hukum dengan menggunakan kekerasan.
Robert Nainggolan, Frn