Simalungun Sumut- Gardanasionalnews.com
Masyarakat yang beraktifitas dilingkungan KEK – Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun mengeluhkan adanya mobil dump truk pengangkut tanah yang melakukan aktifitas penggalian tanah dilokasi tersebut.
Mobil Dump truk tersebut dinilai pengguna jalan yang sedang melintas sangat meresahkan, dikarenakan menimbulkan debu disaat tidak ada hujan dan jalanan menjadi becek dan licin jika di musim penghujan.
Seorang pengendara sepeda motor, yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, ” lalu lalang truk pengangkut tanah cenderung ugal-ugalan bg”, Sabtu (29/10/2022)
“Tak hanya itu, dampak dari bahan material yang jatuh ke jalan, selain timbulkan dampak licin disaat ada hujan juga menyebabkan gangguan pernapasan serta membuat pedih mata disaat cuaca panas dan menimbulkan debu”, tutup lelaki yang kesehariannya bekerja di salah satu pabrik yang ada di KEK- Sei Mangkei tersebut.
Untuk diketahui, KEK – Sei Mangkei merupakan KEK pertama di Indonesia yang memiliki konsep Green Economic Zone, yaitu mengutamakan pengembangan ekonomi terbarukan, termasuk penggunaan Energi untuk pembangkit listrik.
Dengan konsep Green Economic Zone, kegiatan industri yang berada dalam zona tersebut diharapkan lebih ramah lingkungan untuk mendukung dekarbonisasi.
Konsep Green Economic Zone ini, sudah sangat bertentangan dengan kegiatan proyek penggalian tanah yang ada di KEK -Sei Mangkei yang mengabaikan ramah lingkungan untuk tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
PT KINRA selaku pengelolah KEK – Sei Mangkei yang merupakan anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara III, hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi terkait aktifitas proyek penggalian tanah dilokasi tersebut.(Tim/Red)