Samosir- Dugaan tindak pidana penganiyaan antara FP dan UM beberapa hari yang lalu berakhir dengan mediasi yang humanis serta utamakan DALIHAN NATOLU. Selasa (18/10/22)
Terlaksananya mediasi tersebut, berlangsung di Ruangan SPKT Polres Samosir.
Tampak,Ka SPKT Polres Samosir AIPTU Martin Aritonang memimpin mediasi tersebut,
AIPTU Martin menyampaikan,Agar kedua belah pihak saling menjaga keamanan dan ketertiban, apalagi masih dalam ikatan keluarga dekat di kampung halaman”. ungkapnya dalam mediasi tersebut
” Kejadian seperti ini ,jangan pernah terulang lagi, karena bisa mendapatkan sangsi sosial dan sangsi hukuman penjara”.Tegasnya di hadapan kedua belah pihak
sementara itu, FP dan UM serta keluarga dari kedua belah pihak pun
sepakat untuk berdamai dan tidak melanjutkan ke jalur hukum.Dan kedua belah pihak bersedia saling memaafkan
,tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.
Selain Ka SPKT AIPTU Martin Aritonang turut hadir kepala desa pardomuan l Dirikon Simbolon,Bhabinkamtibmas Desa Pardomuan Satu Aipda Horas Situmorang,Regu Piket Aipda Hermawadi,Kanit SPKT Bripka Jefri Hutasoit dan Bripda Faisal.
Masih ditempat yang sama,kepala desa pardomuan l Dirikon Simbolon menyampaikan,Puji dan syukur kita ucapkan pada Tuhan yang maha kuasa, karena atas kuasanya lah mereka bisa mengelar mediasi yang sangat humanis ini”,ungkapnya
“Dan semoga saja lah untuk kedepannya tidak ada lagi hal-hal yang seperti ini terjadi”, harapnya
Terimakasih juga buat bapak Kapolres Samosir, Ka SPKT Polres Samosir beserta bapak-bapak personil SPKT yang sudah mau bersedia memberikan tempat untuk acara mediasi yang sangat humanis ini”,sambungnya lagi
“Semoga kiranya Tuhan bisa membalas atas kebaikan bapak-bapak polisi,serta sukses terus dalam dunia karir kerja nya, dan tetap lah melayani masyarakat dengan baik dan penuh kasih secara profesional”, tambahnya (Rps)